Tuesday, May 27, 2014




ANALISIS INVESTASI DAN MANAJEMEN PORTOFOLIO

Pither Hein Lumantow
Kelas 1EB18
26213870 
  
Pengertian Portofolio
  Istilah portofolio digunakan untuk menunjukkan sekumpulan produk ( barang atau jasa yang dapat diperjualbelikan) proyek, layanan jasa atau merk yang ditawarkan untuk dijual oleh suatu perusahaan. 
  Portofolio adalah teori yang menunjukkan  sekumpulan berbagai surat berharga  atau aset yang dimiliki oleh seorang investasor.  JIka seorang memiliki 10 jenis surat berharga yang terdiri dari saham  dan obligasi dan lainnya  “potofolio”
Jadi portofolio adalah gabungan beberapa investasi surat berharga dengan diversifikasi tertentu.
Investasi menurut Ahmad
a.         Suatu tindakan membeli barang-barang modal.
b.        Pemanfaatan dana yang tersedia untuk produksi dengan            pendapatan dimasa yang akan datang.
c.         Suatu tindakan untuk membeli saham, obligasi atau          surat penyertaan lainnya.
Macam-macam Investasi :
1.      Investasi langsung (direct investment) adalah investasi pada asset riil (Real Assets) misalnya : pembelian asset produktif, pendirian pabrik, pembukaan pertambangan / perkebunan, dan lain-lain.
2.      Investasi tidak langsung (indirect investment) atau investasi portofolio adalah investasi pada asset finansial (financial assets):
a.       Investasi di pasar uang : deposito, sertifikat BI.
b.      Investasi di pasar modal : saham, obligasi, opsi, warrant.




Adapun dasar keputusan seseorang melakukan investasi berdasarkan atas :
1.      Return merupakan tingkat keuntungan investasi yang terdiri dari ;
a.       expected return (return yang diharapkan) yaitu return yang diharapkan akan didapat oleh investor di masa depan.
b.      realized return (return aktual) yaitu return yang sesungguhnya terjadi / didapatkan oleh investor.

2.      Risiko merupakan kemungkinan return aktual berbeda dengan return yang diharapkan yang terdiri dari :
a.       risiko sistematis (systematic risk) atau risiko pasar (general risk) yaitu risiko yang tidak dapat dihilangkan dengan melakukan diversifikasi, berkaitan dengan faktor makro ekonomi yang mempengaruhi pasar (misal : tingkat bunga, kurs, inflasi dan kebijakan pemerintah).
b.      risiko tidak sistematis (unsystematic risk) atau risiko perusahaan (risiko spesifik) yaitu risiko yang dapat dihilangkan dengan melakukan diversifikasi, karena hanya ada dalam satu perusahaan / industri tertentu.

Langkah-langkah dalam melakukan investasi portofolio adalah sebagai berikut :
1.   Menentukan kebijakan investasi
      Pada tahap awal pengambilan keputusan, investor perlu menetapkan tujuannya berinvestasi dan menentukan besarnya investasi yang akan ditanam. Mengingat adanya korelasi antara risiko dan keuntungan (return) yang diperoleh, maka investor tidak dapat mengatakan bahwa tujuan investasinya adalah mencari keuntungan yang sebesar-besarnya karena akan ada kerugian yang harus dihadapinya. Jadi, tujuan investasi harus dinyatakan, baik dalam keuntungan maupun risiko.


2.   Analisis Sekuritas
      Pada tahap ini akan diadakan analisis terhadap individual (sekelompok) sekuritas. Ada dua filosofi dalam melakukan analisis sekuritas, yaitu sebagai berikut.
a.       Pendapat pertama menyatakan bahwa sekuritas mispriced (harganya salah, mungkin terlalu tinggi, mungkin terlalu rendah) Dengan analisis ini akan dapat dideteksi sekuritas-sekuritas tersebut.

b.      Pendapat kedua menyatakan bahwa pasar modal adalah efisien. Dengan demikian, peralihan sekuritas tidak didasarkan atas frekuensi risiko para pemodal (pemodal yang bersedia menanggung risiko tinggi akan memilih sekuritas yang berisiko tinggi), pola kebutuhan kas, dan sebagainya. Jadi, menurut pendapat ini keuntungan yang diperoleh pemodal sesuai dengan risiko yang ditanggung.

3.   Pembentukan Portofolio
      Tahap ini menyangkut identifikasi sekuritas mana saja yang akan dipilih untuk membentuk portofolio dan berapa proporsi dana yang akan ditanam pada tiap-tiap sekuritas tersebut. Adanya pemilihan sekuritas ini (dengan kata lain pemodal melakukan diversifikasi) dimaksudkan untuk meminimalkan risiko yang ditanggung. Pemilihan sekuritas ini akan dipengaruhi oleh preferensi risiko, pola kebutuhan kas, dan status pajak.

4.   Melakukan Revisi Portofolio
Tahap ini merupakan pengurangan terhadap ketiga tahap sebelumnya dengan maksud jika diperlukan akan diadakan perubahan terhadap portofolio yang telah dimiliki. Jika portofolio yang dimiliki sekarang dirasakan tidak lagi optimal atau tidak sesuai dengan prefensi risiko pemodal, maka pemodal dapat melakukan perubahan terhadap sekuritas-sekuritas yang membentuk portofolio tersebut.


5.   Evaluasi Kinerja Portofolio
Dalam tahap ini pemodal mengadakan penilaian terhadap kinerja portofolionya, baik dalam aspek tingkat keuntungan yang diperoleh maupun risiko yang ditanggung. Tidak benar bahwa suatu portofolio yang memberikan keuntungan yang lebih tinggi mesti lebih baik daripada portofolio lainnya karena adanya faktor risiko yang perlu dimasukkan juga.


PEMILIHAN PORTOFOLIO
  BEBERAPA KONSEP DASAR
            - Portofolio Efisien dan Portofolio Optimal
            - Fungsi utilitas dan kurva indiferens
            - Aset berisiko dan aset bebas risiko
   MODEL PORTOFOLIO MARKOWITZ
            - Memilih portofolio optimal
            - Memilih kelas aset optimal
  INVESTOR BISA MENGINVESTASIKAN DAN MEMINJAM DANA BEBAS RISIKO

PORTOFOLIO EFISIEN & PORTOFOLIO OPTIMAL
  Portofolio efisien bisa diartikan sebagai:
1. Portofolio yang bisa memberikan return               maksimal pada tingkat risiko tertentu; dan             atau
2. Portofolio yang bisa memberikan risiko     minimal pada tingkat return tertentu.
  Portofolio optimal merupakan portofolio yang dipilih seorang investor dari sekian banyak pilihan yang ada pada kumpulan portofolio efisien, sesuai dengan preferensinya terhadap tingkat return maupun risiko.

FUNGSI UTILITAS & KURVA INDIFERENS
  Dalam ilmu ekonomi, fungsi utilitas sering diartikan sebagai suatu fungsi matematis yang menunjukkan nilai dari semua alternatif pilihan yang ada.
  Semakin tinggi nilai suatu alternatif pilihan, semakin tinggi utilitas alternatif tersebut.
  Dalam konteks manajemen portofolio, fungsi utilitas menunjukkan preferensi seorang investor terhadap berbagai pilihan investasi dengan masing-masing risiko dan tingkat return yang diharapkan.


FUNGSI UTILITAS & KURVA INDIFERENS (lanjutan)
  Fungsi utilitas bisa digambarkan dalam bentuk grafik sebagai kurva indiferen, seperti berikut: 




ASET BERISIKO & ASET BEBAS RISIKO :
  Aset berisiko adalah aset-aset yang tingkat return aktualnya di masa depan masih mengandung ketidakpastian.
  Salah satu contohnya adalah saham.
  Aset bebas risiko merupakan aset yang tingkat returnnya di masa depan sudah bisa dipastikan pada saat ini, dan ditunjukkan oleh varians return yang sama dengan nol.
  Salah satu contohnya adalah obligasi jangka pendek yang diterbitkan pemerintah.

MODEL PORTOFOLIO MARKOWITZ :
  Membentuk portofolio dengan model Markowitz lebih baik dibanding membentuk portofolio dengan pendekatan naif (acak).
  Dengan menggunakan model Markowitz investor bisa memanfaatkan semua informasi yang tersedia sebagai dasar pembentukan portofolio yang optimal.

MODEL PORTOFOLIO MARKOWITZ
  Teori portofolio dengan model Markowitz didasari oleh 3 asumsi, yaitu:
            1. Periode investasi tunggal, misalnya 1 tahun.
            2. Tidak ada biaya transaksi.
            3. Preferensi investor hanya berdasar pada return yang diharapkan dan risiko. 

MEMILIH PORTOFOLIO OPTIMAL :
  Dalam pendekatan Markowitz, pemilihan portofolio optimal didasarkan pada preferensi investor terhadap return yang diharapkan dan risiko masing-masing pilihan portofolio.



MEMILIH KELAS ASET OPTIMAL
  Keputusan dalam pemilihan kelas aset yang optimal dalam manajemen portofolio akan meliputi tiga keputusan, yaitu:
            1. pembuatan keputusan alokasi aset,
2. penentuan porsi dana yang akan diinvestasikan pada masing-      masing kelas aset, dan
            3. pemilihan aset-aset dari setiap kelas aset   yang telah dipilih.


KELAS ASET UNTUK PORTOFOLIO :

SAHAM BIASA
OBLIGASI
INSTRUMEN PASAR UANG
Ekuitas Domestik
Obligasi Pemerintah
Treasury Bills
  Kapitalisasi Besar
Obligasi Perusahaan
Commercial Paper
  Kapitalisasi kecil
   Rating AAA
Guaranteed Investment Contracts
EKUITAS INTERNASIONAL
   Rating Baa

  Pasar modal  negara maju
   Obligasi Berisiko Tinggi (Junk Bond)
REAL ESTATE
  Pasar modal berkembang
Obligasi Dengan Jaminan
MODAL VENTURA
Obligasi Internasional




INVESTOR BISA MENGINVESTASIKAN DAN MEMINJAM DANA BEBAS RISIKO
  Pemilihan portofolio optimal dengan model Markowitz di atas, ternyata mengandung asumsi bahwa pilihan investor hanya akan melibatkan aset berisiko.
  Apa yang akan terjadi pada garis permukaan efisien jika investor mengkombinasikan pilihan portofolio pada permukaan efisien dan investasi pada aset bebas risiko?
  Perubahannya bisa dilihat dalam gambar berikut:

PERUBAHAN PADA GARIS PERMUKAAN EFISIEN MODEL MARKOWITZ
JIKA DIMASUKKAN ASET BEBAS RISIKO



INVESTOR BISA MENGINVESTASIKAN DANANYA PADA ASET BEBAS RISIKO
  Dengan dimasukkannya RF dalam model Markowitz, dan jika portofolio optimal investor misalanya adalah pada titik L, maka permukaan efisien akan berubah membentuk garis lurus RF–L.
  Dengan demikian, maka rumus untuk menghitung return yang diharapkan dan risiko portofolio tersebut akan berubah menjadi:
            E(Rp) = WRF RF +  (1-WRF) E(RL)    (5.1)
            sp = (1 – wRF) sL                                                    
PERUBAHAN PADA PERMUKAAN EFISIEN
MODEL MARKOWITZ JIKA INVESTOR BISA MEMINJAM DANA BEBAS RISIKO




INVESTOR BISA MEMINJAM DANA BEBAS RISIKO
  Dengan mencari tambahan dana yang berasal dari pinjaman bebas risiko, investor bisa menambah dana yang dimilikinya untuk diinvestasikan.
  Jika dana pinjaman tersebut digabungkan dengan dana yang dimiliki saat ini dan digunakan untuk investasi, investor akan mempunyai kemungkinan untuk mendapatkan return diharapkan dari investasi yang lebih tinggi.
  Jika kita asumsikan investor bisa meminjam dana sebesar jumlah dana yang dimilikinya (100% dari dana yang dimiliki), dan semua dana tersebut (200%) akan diinvestasikan pada aset berisiko maka posisi portofolio akan berada pada titik K.

INVESTOR BISA MEMINJAM DANA BEBAS RISIKO (lanjutan)
  Dengan demikian, maka rumus untuk menghitung return yang diharapkan dan risiko portofolio tersebut akan berubah menjadi:
            E(Rp)   = WRF + (1 – WRF)  E(RK) = -1 (RF) + 2 E(RK)                
            sp        = (1 – wRF) sK         
                                    = 2 sK                        

Memilih Portofolio Berdasarkan Preferensi Investor
  Dalam memilih portofolio, investor akan mendasarkan pemilihannya pada preferensi terhadap return yang diharapkan dan risiko yang bersedia ditanggung investor
  Semakin konservatif seorang investor, semakin enggan dia menanggung risiko pilihan portofolionya akan semakin mendekati aset bebas risiko atau titik RF
  Semakin agresif seorang investor, berarti semakin berani dia menanggung risiko, sehingga pilihan portofolionya akan semakin mendekati portofolio pada aset berisiko
  Pilihan investor nantinya akan berada pada titik persinggungan antara kurva utilitas investor (U1 atau U2) dengan garis permukaan efisien (garis RF-K).

Jadi dapat dikatakan bahwa, Investasi Portofolio merupakan investasi pada sektor finansial yang tergolong paling high risk-high return investment. Artinya, peluang untuk memperoleh keuntungan sangat besar bahkan dapat mencapai ratusan persen perbulan namun diimbangi juga dengan kemungkinan kerugian yang besar apabila tidak dikelola dengan baik.