ANALISIS INVESTASI DAN MANAJEMEN
PORTOFOLIO
Pither Hein
Lumantow
Kelas 1EB18
26213870
Pengertian
Portofolio
Istilah portofolio digunakan
untuk menunjukkan sekumpulan produk ( barang atau jasa yang
dapat diperjualbelikan) proyek, layanan jasa atau merk yang
ditawarkan untuk dijual oleh suatu perusahaan.
Portofolio adalah teori yang
menunjukkan sekumpulan berbagai surat berharga atau aset yang
dimiliki oleh seorang investasor. JIka seorang memiliki 10 jenis surat berharga
yang terdiri dari saham dan obligasi dan lainnya “potofolio”
Jadi portofolio adalah gabungan beberapa investasi surat berharga dengan diversifikasi tertentu.
Jadi portofolio adalah gabungan beberapa investasi surat berharga dengan diversifikasi tertentu.
Investasi menurut Ahmad
a. Suatu tindakan membeli barang-barang modal.
b. Pemanfaatan dana yang tersedia untuk produksi
dengan pendapatan dimasa yang
akan datang.
c. Suatu tindakan untuk membeli saham, obligasi
atau surat penyertaan lainnya.
Macam-macam Investasi :
1. Investasi
langsung (direct investment) adalah investasi pada asset riil (Real
Assets) misalnya : pembelian asset produktif, pendirian pabrik, pembukaan
pertambangan / perkebunan, dan lain-lain.
2. Investasi
tidak langsung (indirect investment) atau investasi portofolio adalah
investasi pada asset finansial (financial assets):
a. Investasi
di pasar uang : deposito, sertifikat BI.
b. Investasi
di pasar modal : saham, obligasi, opsi, warrant.
Adapun dasar keputusan seseorang melakukan investasi
berdasarkan atas :
1. Return
merupakan tingkat keuntungan investasi yang terdiri dari ;
a. expected
return (return yang diharapkan) yaitu return yang diharapkan akan
didapat oleh investor di masa depan.
b. realized
return (return aktual) yaitu return yang sesungguhnya terjadi /
didapatkan oleh investor.
2. Risiko merupakan
kemungkinan return aktual berbeda dengan return yang diharapkan yang terdiri
dari :
a. risiko sistematis (systematic risk) atau risiko pasar (general risk) yaitu risiko yang tidak dapat dihilangkan dengan melakukan diversifikasi, berkaitan dengan faktor makro ekonomi yang mempengaruhi pasar (misal : tingkat bunga, kurs, inflasi dan kebijakan pemerintah).
b. risiko tidak sistematis (unsystematic risk) atau risiko perusahaan (risiko spesifik) yaitu risiko yang dapat dihilangkan dengan melakukan diversifikasi, karena hanya ada dalam satu perusahaan / industri tertentu.
a. risiko sistematis (systematic risk) atau risiko pasar (general risk) yaitu risiko yang tidak dapat dihilangkan dengan melakukan diversifikasi, berkaitan dengan faktor makro ekonomi yang mempengaruhi pasar (misal : tingkat bunga, kurs, inflasi dan kebijakan pemerintah).
b. risiko tidak sistematis (unsystematic risk) atau risiko perusahaan (risiko spesifik) yaitu risiko yang dapat dihilangkan dengan melakukan diversifikasi, karena hanya ada dalam satu perusahaan / industri tertentu.
Langkah-langkah dalam melakukan investasi portofolio
adalah sebagai berikut :
1. Menentukan kebijakan investasi
Pada tahap awal
pengambilan keputusan, investor perlu menetapkan tujuannya berinvestasi dan
menentukan besarnya investasi yang akan ditanam. Mengingat adanya korelasi
antara risiko dan keuntungan (return) yang diperoleh, maka investor
tidak dapat mengatakan bahwa tujuan investasinya adalah mencari keuntungan yang
sebesar-besarnya karena akan ada kerugian yang harus dihadapinya. Jadi,
tujuan investasi harus dinyatakan, baik dalam keuntungan maupun risiko.
2. Analisis Sekuritas
Pada tahap ini akan diadakan analisis terhadap individual (sekelompok) sekuritas. Ada dua filosofi dalam melakukan analisis sekuritas, yaitu sebagai berikut.
a. Pendapat pertama menyatakan bahwa sekuritas mispriced (harganya salah, mungkin terlalu tinggi, mungkin terlalu rendah) Dengan analisis ini akan dapat dideteksi sekuritas-sekuritas tersebut.
b. Pendapat kedua menyatakan bahwa pasar modal adalah efisien. Dengan demikian, peralihan sekuritas tidak didasarkan atas frekuensi risiko para pemodal (pemodal yang bersedia menanggung risiko tinggi akan memilih sekuritas yang berisiko tinggi), pola kebutuhan kas, dan sebagainya. Jadi, menurut pendapat ini keuntungan yang diperoleh pemodal sesuai dengan risiko yang ditanggung.
Pada tahap ini akan diadakan analisis terhadap individual (sekelompok) sekuritas. Ada dua filosofi dalam melakukan analisis sekuritas, yaitu sebagai berikut.
a. Pendapat pertama menyatakan bahwa sekuritas mispriced (harganya salah, mungkin terlalu tinggi, mungkin terlalu rendah) Dengan analisis ini akan dapat dideteksi sekuritas-sekuritas tersebut.
b. Pendapat kedua menyatakan bahwa pasar modal adalah efisien. Dengan demikian, peralihan sekuritas tidak didasarkan atas frekuensi risiko para pemodal (pemodal yang bersedia menanggung risiko tinggi akan memilih sekuritas yang berisiko tinggi), pola kebutuhan kas, dan sebagainya. Jadi, menurut pendapat ini keuntungan yang diperoleh pemodal sesuai dengan risiko yang ditanggung.
3. Pembentukan Portofolio
Tahap ini menyangkut identifikasi sekuritas mana saja yang akan dipilih untuk membentuk portofolio dan berapa proporsi dana yang akan ditanam pada tiap-tiap sekuritas tersebut. Adanya pemilihan sekuritas ini (dengan kata lain pemodal melakukan diversifikasi) dimaksudkan untuk meminimalkan risiko yang ditanggung. Pemilihan sekuritas ini akan dipengaruhi oleh preferensi risiko, pola kebutuhan kas, dan status pajak.
Tahap ini menyangkut identifikasi sekuritas mana saja yang akan dipilih untuk membentuk portofolio dan berapa proporsi dana yang akan ditanam pada tiap-tiap sekuritas tersebut. Adanya pemilihan sekuritas ini (dengan kata lain pemodal melakukan diversifikasi) dimaksudkan untuk meminimalkan risiko yang ditanggung. Pemilihan sekuritas ini akan dipengaruhi oleh preferensi risiko, pola kebutuhan kas, dan status pajak.
4. Melakukan Revisi Portofolio
Tahap ini merupakan pengurangan terhadap ketiga tahap sebelumnya dengan maksud jika diperlukan akan diadakan perubahan terhadap portofolio yang telah dimiliki. Jika portofolio yang dimiliki sekarang dirasakan tidak lagi optimal atau tidak sesuai dengan prefensi risiko pemodal, maka pemodal dapat melakukan perubahan terhadap sekuritas-sekuritas yang membentuk portofolio tersebut.
Tahap ini merupakan pengurangan terhadap ketiga tahap sebelumnya dengan maksud jika diperlukan akan diadakan perubahan terhadap portofolio yang telah dimiliki. Jika portofolio yang dimiliki sekarang dirasakan tidak lagi optimal atau tidak sesuai dengan prefensi risiko pemodal, maka pemodal dapat melakukan perubahan terhadap sekuritas-sekuritas yang membentuk portofolio tersebut.
5. Evaluasi Kinerja Portofolio
Dalam tahap ini pemodal mengadakan penilaian terhadap kinerja portofolionya, baik dalam aspek tingkat keuntungan yang diperoleh maupun risiko yang ditanggung. Tidak benar bahwa suatu portofolio yang memberikan keuntungan yang lebih tinggi mesti lebih baik daripada portofolio lainnya karena adanya faktor risiko yang perlu dimasukkan juga.
Dalam tahap ini pemodal mengadakan penilaian terhadap kinerja portofolionya, baik dalam aspek tingkat keuntungan yang diperoleh maupun risiko yang ditanggung. Tidak benar bahwa suatu portofolio yang memberikan keuntungan yang lebih tinggi mesti lebih baik daripada portofolio lainnya karena adanya faktor risiko yang perlu dimasukkan juga.
PEMILIHAN PORTOFOLIO
BEBERAPA
KONSEP DASAR
- Portofolio Efisien dan Portofolio Optimal
- Fungsi utilitas dan kurva indiferens
- Aset berisiko dan aset bebas risiko
MODEL PORTOFOLIO MARKOWITZ
- Memilih portofolio optimal
- Memilih kelas aset optimal
INVESTOR
BISA MENGINVESTASIKAN DAN MEMINJAM DANA BEBAS RISIKO
PORTOFOLIO EFISIEN & PORTOFOLIO OPTIMAL
Portofolio
efisien bisa diartikan sebagai:
1. Portofolio yang bisa memberikan return maksimal pada tingkat risiko tertentu; dan atau
2. Portofolio yang bisa memberikan risiko minimal pada tingkat return tertentu.
Portofolio
optimal merupakan portofolio yang
dipilih seorang investor dari sekian banyak pilihan yang ada pada kumpulan
portofolio efisien, sesuai dengan preferensinya terhadap tingkat return maupun
risiko.
FUNGSI
UTILITAS & KURVA INDIFERENS
Dalam
ilmu ekonomi, fungsi utilitas sering diartikan sebagai suatu fungsi matematis
yang menunjukkan nilai dari semua alternatif pilihan yang ada.
Semakin
tinggi nilai suatu alternatif pilihan, semakin tinggi utilitas alternatif
tersebut.
Dalam konteks
manajemen portofolio, fungsi utilitas menunjukkan preferensi seorang investor
terhadap berbagai pilihan investasi dengan masing-masing risiko dan tingkat
return yang diharapkan.
FUNGSI
UTILITAS & KURVA INDIFERENS (lanjutan)
Fungsi utilitas bisa digambarkan
dalam bentuk grafik sebagai kurva indiferen, seperti berikut:
ASET BERISIKO & ASET BEBAS RISIKO :
Aset
berisiko adalah aset-aset yang tingkat return aktualnya di masa depan masih
mengandung ketidakpastian.
Salah
satu contohnya adalah saham.
Aset
bebas risiko merupakan aset yang tingkat returnnya di masa depan sudah bisa
dipastikan pada saat ini, dan ditunjukkan oleh varians return yang sama dengan
nol.
Salah
satu contohnya adalah obligasi jangka pendek yang diterbitkan pemerintah.
MODEL PORTOFOLIO MARKOWITZ :
Membentuk
portofolio dengan model Markowitz lebih baik dibanding membentuk portofolio
dengan pendekatan naif (acak).
Dengan
menggunakan model Markowitz investor bisa memanfaatkan semua informasi yang
tersedia sebagai dasar pembentukan portofolio yang optimal.
MODEL PORTOFOLIO MARKOWITZ
Teori
portofolio dengan model Markowitz didasari oleh 3 asumsi, yaitu:
1. Periode investasi tunggal, misalnya 1 tahun.
2. Tidak ada biaya transaksi.
3.
Preferensi investor hanya berdasar pada return
yang diharapkan dan risiko.
MEMILIH
PORTOFOLIO OPTIMAL :
Dalam
pendekatan Markowitz, pemilihan portofolio optimal didasarkan pada preferensi
investor terhadap return yang diharapkan dan risiko masing-masing pilihan
portofolio.
MEMILIH KELAS
ASET OPTIMAL
Keputusan
dalam pemilihan kelas aset yang optimal dalam manajemen portofolio akan
meliputi tiga keputusan, yaitu:
1. pembuatan keputusan
alokasi aset,
2. penentuan porsi dana yang akan diinvestasikan pada masing- masing kelas aset, dan
3. pemilihan aset-aset
dari setiap kelas aset yang telah
dipilih.
KELAS ASET UNTUK PORTOFOLIO :
SAHAM
BIASA
|
OBLIGASI
|
INSTRUMEN
PASAR UANG
|
Ekuitas
Domestik
|
Obligasi
Pemerintah
|
Treasury
Bills
|
Kapitalisasi Besar
|
Obligasi
Perusahaan
|
Commercial
Paper
|
Kapitalisasi kecil
|
Rating AAA
|
Guaranteed
Investment Contracts
|
EKUITAS
INTERNASIONAL
|
Rating Baa
|
|
Pasar modal
negara maju
|
Obligasi Berisiko Tinggi (Junk Bond)
|
REAL
ESTATE
|
Pasar modal berkembang
|
Obligasi
Dengan Jaminan
|
MODAL
VENTURA
|
Obligasi
Internasional
|
INVESTOR
BISA MENGINVESTASIKAN DAN MEMINJAM DANA BEBAS RISIKO
Pemilihan
portofolio optimal dengan model Markowitz di atas, ternyata mengandung asumsi
bahwa pilihan investor hanya akan melibatkan aset berisiko.
Apa yang
akan terjadi pada garis permukaan efisien jika investor mengkombinasikan
pilihan portofolio pada permukaan efisien dan investasi pada aset bebas
risiko?
Perubahannya
bisa dilihat dalam gambar berikut:
PERUBAHAN
PADA GARIS PERMUKAAN EFISIEN MODEL MARKOWITZ
JIKA DIMASUKKAN ASET BEBAS RISIKO
JIKA DIMASUKKAN ASET BEBAS RISIKO
INVESTOR
BISA MENGINVESTASIKAN DANANYA PADA ASET BEBAS RISIKO
Dengan
dimasukkannya RF dalam model Markowitz, dan jika portofolio optimal
investor misalanya adalah pada titik L, maka permukaan efisien akan berubah
membentuk garis lurus RF–L.
Dengan
demikian, maka rumus untuk menghitung return yang diharapkan dan risiko
portofolio tersebut akan berubah menjadi:
E(Rp) = WRF
RF + (1-WRF)
E(RL) (5.1)
sp =
(1 – wRF) sL
PERUBAHAN
PADA PERMUKAAN EFISIEN
MODEL MARKOWITZ JIKA INVESTOR BISA MEMINJAM DANA BEBAS RISIKO
MODEL MARKOWITZ JIKA INVESTOR BISA MEMINJAM DANA BEBAS RISIKO
INVESTOR
BISA MEMINJAM DANA BEBAS RISIKO
Dengan
mencari tambahan dana yang berasal dari pinjaman bebas risiko, investor bisa
menambah dana yang dimilikinya untuk diinvestasikan.
Jika dana
pinjaman tersebut digabungkan dengan dana yang dimiliki saat ini dan digunakan
untuk investasi, investor akan mempunyai kemungkinan untuk mendapatkan return
diharapkan dari investasi yang lebih tinggi.
Jika kita
asumsikan investor bisa meminjam dana sebesar jumlah dana yang dimilikinya
(100% dari dana yang dimiliki), dan semua dana tersebut (200%) akan
diinvestasikan pada aset berisiko maka posisi portofolio akan berada pada titik
K.
INVESTOR BISA MEMINJAM DANA BEBAS RISIKO (lanjutan)
Dengan
demikian, maka rumus untuk menghitung return yang diharapkan dan risiko
portofolio tersebut akan berubah menjadi:
E(Rp) =
WRF + (1 – WRF)
E(RK) = -1 (RF) + 2 E(RK)
sp = (1 –
wRF) sK
= 2 sK
Memilih Portofolio Berdasarkan Preferensi Investor
Dalam memilih portofolio, investor akan mendasarkan
pemilihannya pada preferensi terhadap return yang diharapkan dan risiko yang
bersedia ditanggung investor
Semakin konservatif seorang investor, semakin enggan
dia menanggung risiko pilihan portofolionya akan semakin mendekati aset bebas
risiko atau titik RF
Semakin agresif seorang investor, berarti semakin
berani dia menanggung risiko, sehingga pilihan portofolionya akan semakin
mendekati portofolio pada aset berisiko
Pilihan investor nantinya akan berada pada titik
persinggungan antara kurva utilitas investor (U1 atau U2)
dengan garis permukaan efisien (garis RF-K).
Jadi dapat dikatakan bahwa,
Investasi Portofolio merupakan investasi pada sektor finansial yang tergolong
paling high risk-high return investment. Artinya, peluang untuk memperoleh
keuntungan sangat besar bahkan dapat mencapai ratusan persen perbulan namun
diimbangi juga dengan kemungkinan kerugian yang besar apabila tidak dikelola
dengan baik.